"Articaltion dan body movement"


Artikulasi
Persambungan tulang atau sendi (artikulas) adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa tulang kerangka. Artikologi  adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian.persendian antara dua tulang atau lebih yang saling berhubungan dapat terjadi pergerakan ataupun tidak.pada awalnya  
Rangka tulang terbentuk dari jaringan rawan dan juga sebagai penganti lainya.Pada keadaan tertentu,tulang rawan di ganti dengan tulang keras dan jaringan sebagai jaringan penutup.Dalam perkembangannya jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
Untuk memungkinkan terjadi pergerakan maka pada tempat tertentu sebagian jaringan ikat dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang dimana pada ujung tulang tersebut akan tertinggal suatu lempeng jaringan rawan yang berfungsi sebagai rawan sendi.
Alat gerak dibagi atas dua yaitu alat anggota gerak pasif dan alat gerak aktif.
a. Alat anggota gerak aktif: gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang badan.
b. Alat anggota gerak pasif: gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.
Stabilitas sendi tergantung pada:
a)       Permukaan sendi: bentuk permukaan tulang memegang peranan penting pada stabilitas sendi;
b)       Ligamentum: ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara berlebihan jika terjadi regangan yang berlangsung lama dan terus-menerus maka legamentum fibrosa akan teregang;
c)       Tonus otot: pada sebagian besar sendi,tonus otot merupakan faktor utama yang mengatur stabilitas;
2.1.1       Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
a.        Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
b.        Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
c.        Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk   mempertahankan persendian.
2.1.1       Persarafan sendi

Kapsula dan ligamentum memiliki saraf sensoris, pembuluh darah memiliki serabut saraf otonom simpatis, dan tulang rawan yang meliputi permukaan sendi memiliki sedikit ujung saraf di daerah pinggirnya. Peregangan berlebihan pada kapsula dan ligamentum dapat menimbulkan refleks kontraksi otot sekitar sendi dan peregangan rasa nyeri akibat berkurangnya suplai darah pada sendi
Menurut jenisnya sendi dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini.
a.       Sendi peluru ( Endartrosis)
Kepala sendi berbentuk  bola pada salah satu tulang cocok dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket bongkol sendi tepat masuknya pada mangkok sendi gerakan yang dapat diberikan keseluruh arahd dengan pergerakan sangat bebas (fleksi,ekstensi ,adbuksi,rotasi dan sirkum duksi) misalny sendi bahu dan sendi pinggul.
b.       Sendi putar (Trokoidea)
Ujung rulang yang satu mengitari ujung tulang lain.
c.       Sendi luncur
Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar. Contohnya, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.
d.       Sendi pelana (Sellaris)
Berbentuk pelana kuda yang dapat memberikan banyak kebebasan untuk bergerak (fleksi, ekstensi, abduksio, dan rotasi) misalnya ibu jari dapat berhadapan dengan jari yang lain
e.       Sendi engsel (Gynglumus)
Bentuk sendi ini mirip engsel pintu sehingga memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi.permukaan bundar pada sendi ini berhubungan dengan tulang yang lain sehigga graka hanya dala satu bidang dan dua arah misalnya sendi siku dan sendi lutut.
f.        Sendi kondiloid
Permukaan sendi berbentuk konveks dan bersendi dengan permukaan yang konkaf seperti sendi engsel tapi bergerak dengan dua bidang dan empat arah (fleksi,ekstensi abduksi dan adduksi) 
 

2.1.2         Pembagian Sendi
1.           Sendi fibrus (sinartrosis): sendi yang tidak bergerak sama sekali, seperti berikut ini.
1)      Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a.        Sutura: persambungan tulang bergerigi, dimana pinggir tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yang tipis di antara tulang tengkorak.




a.        Scindylosis : suatu lempeng tulang yang terjepit dalam celah tulang yang lain misalnya perhungan antara perhubungan os maksilaris dan kedua os palatum, os ethmoidal dengan os femur.
b.        Komposis : dimana tulang yang satu berbentuk kerucut, masuk kedalam lekuk yang sesuai dengan bentuk dari tulang yang lain misalnya antara gigi dengan alveoli dari os maksilaris dan os mandibularis.
c.        Schindrosis : di mana jaringan penghubung dari sendi terdiri atas tulang rawan misalnya antara epifisie dengan diafise pada orang dewasa antara kedua ossa pubika.
1)          
Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica

2)         Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium
1.         Amfiartosis
Suatu sendi yang pergerakannya sedikit karena komponen sendi tidak cukup. Permukaan dilapisi oleh dilapisi oleh bahan yang memungkinkan pergerakan sendi sedikit, misalnya sendi antara minubrium sterni dengan sterni dan sendi antara tulang vertebrata.
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah:
(a)    Simfisis
Sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus cartilago yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh simfisis pubis.
(b)    Sindesmosis
Terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna serta tibia dan fibula.
(c)    Gomposis
Sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada tulang rahang.
2.        Diartrosis
Sendi dengan pergerakan bebas. Permukaan sendi diliputi oleh lapisan tipis rawan hialin dipisahkan rongga sendi, susunan ini yang memungkinkan sendi untuk bergerak bebas. Rongga sendi dibatasi oleh membran sinovial yang terletak dari pinggir permukaan sendi ke permukaan sendi yang lain.

Membran sinovial dilindungi oleh membran fibrosa yang kuat dinamakan kapsula sendi. Permukaan sendi dilumas oleh cairan kental yang dinamakan cairan sinovial. Bantalan lemak pada beberapa sendi sinovial terletak di antara membran sinovial dan kapsula fibrosa , misalnya pada sendi panggul dan sendi lutut.
Derajat pergerakan sendi sinovial dibatasi oleh bentuk tulang yang membentuk sendi dan struktur anatomi sekitarnya. Adanya ligamentum fibrosa berfungsi untuk menghubungkan tulang.sebagian besar ligamentum terletak  di luar kapsula sendi,sedangkan beberapa ligamentum yang penting pada lutut terletak dalam kapsula.

Setiap sendi diliputi oleh bagian-bagian berikut ini:
a. Labium artikulere                                            : bibir sendi
b. Disci dan masei artikularis                             :    alat untuk menjaga dan mengurangi ketidakcocokan di antara ujung-ujun g yang bersendi
c. Bursa mukosa                                                  :  terletak di sekitar sendi, berhubungan dengan ronggasendi untuk memudahkan gerakan sendi
d. Ligamentum                                                      :  alat dari sampai sendi tetapi kemudian terpisah dari simpai sendi
d.     Tendon                                                             :    membatasi gerak sendi & sebagai penyokong  mekanik

2.2     SISTEM PERGERAKAN  ( MOVMEN )
             Sistem pergerakan diatur oleh syaraf, tulang, sendi dan otot yang terbentuk saling menunjang dalam suatu kerja sama untuk melakukan sesuatu kegiatan dan pergerakan.Aktifitas volumter direncanakan oleh otak dan perintah dikirim keotot melalui system pyramidal yang berhubunga dengan gerakan dan sikap.
1.       Gerakan Pengungkit
Gaya yang dihasilkan suatu otot bergantung pada banyak serabut otot,semakin banyak serabut otot semakin besar gaya yang dapat dihasilkan. Penampang anatomi suatu otot tegak lurus pada panjang oto besar.Gaya dapat dihasilkan melalui penampang dan serabut otot.
Jika lengan diangkat ke depan maka bagian cranial sumbu rotasi akan bergerak ke belakang dan sikap lengan akan menghasilkan endorotasi kerja otot sebagian pengungkit sendi yang merupakan titik penyongkong. Tiga macam pengungkit yang digunakan:
1.         Titik penyongkong,terdapat diantara gaya dan beban yang mempunyai arah yang sama, misalnya gaya pada otot tengkuk titik berat kepala terdapat  di depan sumbu gerak.
2.        Beban gaya ,terdapat pada sisi yang sama terhadp titik penyongkong. Arah beban dan gaya bertentangan misalnya menginjak kaki di tanah. Otot jantung kaki berinsersi pada tulber kalkaneus, berat badan pada tungkai pada sisi yang sama te menekan talus.
3.       Badan dan gaya teerdapat pada sisi yang sama terhadap titik penyongkong,arah gaya dan badan bertentangan. Lengan atas lebih pendek dari pada lengan bawah dimana gayaa berupa otot ketul muskulus brakhialis menahan berat lengan bawah.
     Bentuk lengkung tulang: mempunyai bentuk tertentu yang merupakanan bentuk keseimbangan,tulang belakang tidak lurus tapi mempunyai beberapa melengkung.Pada bayi,lengkung ini belum ada.lengkung ini mulai timbul setelah bayi mengangkat kepala,melihat kedepan dan pada waktu bayi mulai duduk. Dengan  tegaknya badan manusia terbentuknya suatu sudut diantara os sacrum dan tulang belakang bagian pinggang . Titik berat seluruh batang badan terdapat pada pingang sehngga  badan harus dipukul oleh tungkai .Lengkung leher menahan kepala.
Berikut ini jenis gerakan pada sendi yang ada di seluruh tubuh antar tulang kita yang digerakkan oleh otot
a.        Gerakan lurus (linear motion) - gliding
b.        Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
c.        Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
d.        Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
1.         Bergeser Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.
2.        Extensi Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut
3.       Flexi Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal
4.       Abduksi Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium)
5.       Adduksi Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi
6.       Rotasi Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.
7.        Circumduksi Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros
8.       Pronasi Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaruh diatas meja
9.       Supinasi Gerakan berlawanan dengan pronasi
10.      Protaksi Gerakan mendorong mendibula ke luar
11.        Retraksi Gerakan menarik mandibula ke dalam