Kamis, 06 November 2014

07-11-2014

Tidak tau harus meratap atau menangis melihat keadaan ini,,sy terlalu jahat pada diri sy sendiri, tidak kah sy sdar sy salah selama ini,, bahkan rasanya tak kuasa untuk menanggung malu pd diri sy sndiri,, knp sy tk mau berusaha spt mereka? knp sy tak mau berjuang spt mrka ? sy iri kah? sy harap ini bukan iri tapi hanya rasa untuk berubah menjadi lebih baik dg melihat mereka sukses,, apa sy akan tetap terus begini? tanpa ada perubahan yg pasti.. come on,, Wake up now!!!

Jumat, 12 September 2014

curhatan hari ini

Pembelajaran hari ini adalah belajar untuk berani menghadapi ketakutan...Namun tidak bisa di pungkiri bahwa aku hidup dalam pusaran rasa ketakutan...
Berani ambil keputusan harus berani ambil resiko..perasaan ini berubah,,,kadang takut ambil resiko kadang tanpa rasa takut kita akan dengan mudah memilih keputusan dengan segala konsekuensii yang akan terjadi,,
Berjuta hal tentang motivasi hidup sering kali ku baca, ku dengar, ku perhatikan,, agar rasa semangat hidup ini akan tetap jaya dalam jiwa ini...

Rabu, 10 September 2014

Cerita Kecil

Perjalanan hidup seseorang tidak pernah ada yang tahu.. bahkan saya pun tidak pernah tahu akan kemana di akhir masa tua saya, hanya berbekal usaha dan doa saya akan melaju ke depan, rasa  putus asa dan semangat sering kali datang dan pergi...

Air mata dan tawa  itu sudah bagian utuh yang tak dapat terpisahkan.. seperti kura-kura dengan cangkangnya,,

Ketidak teriamaan pada kenyataan juga hal yang mutlak seseorang alami,, bahkan saya sering merasakan hal tersebut,, membenci diri dan membanggakan diri sering terjadi dalam kehidupan saya.. ketidakpuasan pada sikap diri dan orang lain kadang membuat seseorang linglung,,

Intropeksi sering dilakukan tapi hasil yang tak maksimal sering saya dapatkan,,
sebentar lagi kehidupan yang seseungguhnya kan dimulai,, SKRIPSI..
yah skripsi .. mencari sebuah masalah.. tapi tidak pernah tahu cara mencari masalah..

Padahal tak seorang pun yang tak punya masalah..saya pun tiap detik pun selalu mendapatkan masalah..Masalahnya mencari / mengidentifikasi masalah untuk skripsi jauh membingungkan dari pada mencari masalah kehidupan pribadi..Oh Ya ALLAH.. Bimbinglah saya..

Sabtu, 26 April 2014

Bagaimana islam Memandang Pacaran???

Islam bukanlah agama yang tidak mengakui adanya cinta. Tapi cinta yang terlahir dalam islam itu adalah cinta yang tidak disertai dengan nafsu. Misalkan cinta seorang hamba pada Khaliq nya, cinta seorang umat kepada Rasulnya, cinta seorang anak kepada ke dua orang tuanya, dll. Sedangkan untuk cinta kepada lawan jenis biasanya itu merupakan cinta yang disertai dengan nafsu, nafsu ingin memiliki seutuhnya, nafsu ingin selalu bersama dan banyak lagi yang lainnya. Namun dalam konsep islam, cinta kepada lawan jenis benar dikala seorang telah terikat dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Tapi sebelum ikatan itu, pada hakikatnya cinta itu pun tidak ada, yang ada hanyalah nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat. Sebab cinta dalam pandangan islam itu sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekadar diucapkan, digoreskan dalam sebuah kertas merah jambu dengan menggunakan tinta emas, atau janji lebay lewat SMS. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak. Dan ikrar itu pun tidak ditujukan kepada si wanita melainkan kepada ayah kandung si wanita, yang sesungguhnya ikrar yang diucapkan si lelaki tersebut merupakan sebuah pengakuan untuk mengambil alih tanggung jawab terhadap si wanita dari pundak sang ayah kandung ke pundaknya. Itulah cinta kepada lawan jenis menurut pandangan islam. Tapi kalau dilihat dari realita kehidupan remaja sekarang ini, cinta itu bukan lah sebuah tanggung jawab yang terikat dengan sebuah ikrar. Melain sebuah kebersamaan untuk berkencan disebuah tempat romantis, berpagangan, peluk - pelukan atau bahkan ciuman tanpa ikatan yang sah. Padahal islam telah mengatur hubungan antara laki - laki dan wanita. Hanya yang mempunyai ikatan suami istri saja yang boleh melakukan kontak - kontak yang mengarah pada birahi, seperti bersentuhan, berpengangan apalagi berciuman. Nah...!!! sekarang pasti muncul sebuah pertanyaan besar, bagaimana sepasang calon suami -istri bisa saling mengenal kalau pacaran itu tidak ada? Tapi kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan, ini bukanlah anggapan yang benar. Dalam islam ada sebuah proses yang dikenal dengan ta'aruf. Disinilah peranan keluarga sangat dibutuhkan. Proses ini jauh lebih objektif dari berpacaran. Karena pacaran itu pada umumnya selalu memperlihatkan hal - hal yang indah saja dan berusaha menutupi yang jelek - jelek. Seorang wanita pasti akan dandan habis - habisan, bermake-up, mengenakan baju yang paling bagus, pakai parfum dan lain sebagainya saat akan menemui sang pacar, dan si lelaki pasti akan memilih tempat kencan yang indah, sebuah tempat yang dipenuhi dengan bunga - bunga dan dihiasi dengan cahaya lilin. Tapi apakah saat mereka menikah nanti itu semua akan tetap terlaksana? Apakah si istri akan selalu berada dalam keadaan bermake-up dan memakai parfum saat bersama suaminya? Tentu tidak akan selamanya seperti itu. Tapi, jika saling mengenal melalui proses ta'aruf yang benar menurut islam, itu akan lebih alami. So... jangan menjadikan istilah ta'aruf sebagai alibi untuk bebas berpacaran... Copast from : http://arshi.blogspot.com/p/artikel.html Ghumawo...!!!!